Raden
Ajeng Kartini adalah simbol perjuangan wanita Indonesia. Beliau juga merupakan
pelopor dari gerakan emansipasi wanita. Ia dengan gigih membela dan
memperjuangkan hak-hak kaum wanita. Kartini telah membebaskan perempuan
Indonesia dari penjajahan terhadap hidupnya dan dari status sosial wanita yang
dinilai rendah. Emansipasi membawa wanita Indonesia bebas melakukan apa saja
selama masih dalam nilai-nilai etika yang baik dan dianggap setara status
sosialnya dengan kaum pria. Karena wanita dan pria pada prinsipnya diciptakan
sama dan setara oleh Tuhan walaupun secara kodrat wanita memang memiliki
kewajiban untuk mengurus rumah dan keluarga.
Kartini jaman sekarang diijinkan
mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Professor ? Banyak wanita yang
menyandang gelar professor bahkan dari perguruan tinggi ternama Nasional dan
International. Kartini jaman sekarang mampu menduduki posisi penting di Indonesia.
Sri Mulyani, setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia saat
ini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Karen Agustiawan menjabat
sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina. Aviliani menjabat sebagai
Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia.
Kartini hari ini memiliki visi untuk menjadi yang terbaik. Contoh
wanita sukses di atas mencerminkan Kartini masa kini, bahwa ternyata RA Kartini
sukses melakukan gebrakan emansipasi dan bahwa wanita ternyata mampu untuk
menjadi nomor 1. Dan masih banyak lagi contoh wanita sukses di Indonesia yang
mampu memegang peranan penting dibidangnya. Namun bagaimana Kartini jaman
sekarang dibandingkan dengan kodratnya? Banyak pandangan yang menyatakan bahwa
wanita yang sukses dalam berkarir tidak suskes dalam membina rumah tangga.
Apakah visi wanita untuk menjadi yang terbaik adalah dengan mengorbankan
keharmonisan rumah tangga yang dibangunnya ?
Jika ada pepatah yang menyatakan bahwa di balik pria sukses
ada wanita yang selalu mendukungnya, maka seharusnya begitu juga sebaliknya,
dibalik wanita sukses ada pria dan keluarga yang selalu mendoakan dan
mendukungnya. Perempuan Indonesia mencapai visi yang terbaik dapat didefinikan
dari banyak sisi. Menjadi yang terbaik dalam pekerjaan dan yang terbaik dalam
keluarga. Wanita boleh mengambil alih menjadi penopang ekonomi keluarga
bersama-sama dengan suami, tetapi wanita tidak boleh lupa bahwa wanita secara
kodrat ditakdirkan untuk menjadi seorang ibu yang bertanggung jawab untuk
mengurus anak dan suaminya. Kartini jaman dahulu pun menyadari bahwa ranahnya
tetap kembali ke rumah.
Kartini jaman sekarang harus memahami work life balance.
Tidak hanya berambisi untuk mengumpulkan materi tetapi juga menjunjung tinggi
jiwa keperempuananya. Kartini jaman sekrang harus menjadi wanita yang tidak
hanya dinilai cantik dari fisik luarnya saja, tetapi juga dari inner beautynya.
Begitu juga dengan kesuksesan wanita tidak nilai hanya dari gaji yang
dihasilaknanya per bulan dan posisi yang didudukinya saat ini tetapi juga
kesuksesan anak-anak serta suaminya dan kebahagiaan keluarganya. Bagi seorang
pria, memiliki wanita sukses disampingnya tentu akan semakin memotivasi dirinya
sendiri untuk bisa semakin sukses lagi. Memiliki wanita sukses yang pintar
disampingnya berarti memiliki teman yang bisa diajak sharing dalam berbagai hal
termasuk pekerjaannya.
Saat ini nama Kartini telah menjadi
legenda sekaligus menjadi simbol perjuangan bagi kaum wanita. Setiap tanggal 21
April, bangsa Indonesia khususnya kaum wanita akan memeperingati hari
lahir Raden Ajeng Kartini, yang saat ini kita kenal dengan hari emansipasi
wanita. Momentum tersebut haruslah menjadi sarana dalam memaknai hakikat
kesetaraan gender yang sesungguhnya. Kehidupan yang serba modern menjadi tantangan
tersendiri bagi kaum wanita dalam mengambil peran dari berbagai bidang kehidupan.
RA Kartini merupakan sosok yang fundamental sekaligus fenomenal, beliau patut
menjadi panutan bagi kaum wanita masa kini.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang
tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa pahlawannya yang berjuang hanya
untuk bangsa tercinta ini. Ir. Soekarno.” sebagai generasi penerus bangsa,
sudah sepantasnya kita dapat memanfaatkan dan menghargai apa yang telah
diperjuangkan oleh R.A. Kartini dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan menjunjung
tinggi hak-hak kaum wanita serta menjadikan wanita sebagai subjek dan bukan
hanya sebagai objek. Sudah saatnya “Kartini masa kini” mencatatkan dirinya
sebagai pelaku emansipasi yang mampu mengambil peran demi terciptanya bangsa
Indonesia yang lebih baik dan bermartabat tanpa harus menghilangkan hakikat
dan kodratnya sebagai seorang wanita. “Habis gelap terbitlah terang” semoga
cita-cita dan spirit Kartini selalu terpendam dalam hati seluruh masyarakat
Indonesia dan senantiasa menjadi penerang dalam memajukan apa yang telah beliau
perjuangkan sebelumnya.
REFERENSI :
0 komentar:
Posting Komentar