Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 01 Mei 2016

Kartini Masa Kini



Raden Ajeng Kartini adalah simbol perjuangan wanita Indonesia. Beliau juga merupakan pelopor dari gerakan emansipasi wanita. Ia dengan gigih membela dan memperjuangkan hak-hak kaum wanita. Kartini telah membebaskan perempuan Indonesia dari penjajahan terhadap hidupnya dan dari status sosial wanita yang dinilai rendah. Emansipasi membawa wanita Indonesia bebas melakukan apa saja selama masih dalam nilai-nilai etika yang baik dan dianggap setara status sosialnya dengan kaum pria. Karena wanita dan pria pada prinsipnya diciptakan sama dan setara oleh Tuhan walaupun secara kodrat wanita memang memiliki kewajiban untuk mengurus rumah dan keluarga.

Kartini jaman sekarang diijinkan mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Professor ? Banyak wanita yang menyandang gelar professor bahkan dari perguruan tinggi ternama Nasional dan International. Kartini jaman sekarang mampu menduduki posisi penting di Indonesia. Sri Mulyani, setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Karen Agustiawan menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina. Aviliani menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia.

Kartini hari ini memiliki visi untuk menjadi yang terbaik. Contoh wanita sukses di atas mencerminkan Kartini masa kini, bahwa ternyata RA Kartini sukses melakukan gebrakan emansipasi dan bahwa wanita ternyata mampu untuk menjadi nomor 1. Dan masih banyak lagi contoh wanita sukses di Indonesia yang mampu memegang peranan penting dibidangnya. Namun bagaimana Kartini jaman sekarang dibandingkan dengan kodratnya? Banyak pandangan yang menyatakan bahwa wanita yang sukses dalam berkarir tidak suskes dalam membina rumah tangga. Apakah visi wanita untuk menjadi yang terbaik adalah dengan mengorbankan keharmonisan rumah tangga yang dibangunnya ?
Jika ada pepatah yang menyatakan bahwa di balik pria sukses ada wanita yang selalu mendukungnya, maka seharusnya begitu juga sebaliknya, dibalik wanita sukses ada pria dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukungnya. Perempuan Indonesia mencapai visi yang terbaik dapat didefinikan dari banyak sisi. Menjadi yang terbaik dalam pekerjaan dan yang terbaik dalam keluarga. Wanita boleh mengambil alih menjadi penopang ekonomi keluarga bersama-sama dengan suami, tetapi wanita tidak boleh lupa bahwa wanita secara kodrat ditakdirkan untuk menjadi seorang ibu yang bertanggung jawab untuk mengurus anak dan suaminya. Kartini jaman dahulu pun menyadari bahwa ranahnya tetap kembali ke rumah.
Kartini jaman sekarang harus memahami work life balance. Tidak hanya berambisi untuk mengumpulkan materi tetapi juga menjunjung tinggi jiwa keperempuananya. Kartini jaman sekrang harus menjadi wanita yang tidak hanya dinilai cantik dari fisik luarnya saja, tetapi juga dari inner beautynya. Begitu juga dengan kesuksesan wanita tidak nilai hanya dari gaji yang dihasilaknanya per bulan dan posisi yang didudukinya saat ini tetapi juga kesuksesan anak-anak serta suaminya dan kebahagiaan keluarganya. Bagi seorang pria, memiliki wanita sukses disampingnya tentu akan semakin memotivasi dirinya sendiri untuk bisa semakin sukses lagi. Memiliki wanita sukses yang pintar disampingnya berarti memiliki teman yang bisa diajak sharing dalam berbagai hal termasuk pekerjaannya.


Saat ini nama Kartini telah menjadi legenda sekaligus menjadi simbol perjuangan bagi kaum wanita. Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia khususnya kaum wanita akan memeperingati hari lahir Raden Ajeng Kartini, yang saat ini kita kenal dengan hari emansipasi wanita. Momentum tersebut haruslah menjadi sarana dalam memaknai hakikat kesetaraan gender yang sesungguhnya. Kehidupan yang serba modern menjadi tantangan tersendiri bagi kaum wanita dalam mengambil peran dari berbagai bidang kehidupan. RA Kartini merupakan sosok yang fundamental sekaligus fenomenal, beliau patut menjadi panutan bagi kaum wanita masa kini.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa pahlawannya yang berjuang hanya untuk bangsa tercinta ini. Ir. Soekarno.” sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya kita dapat memanfaatkan dan menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan menjunjung tinggi hak-hak kaum wanita serta menjadikan wanita sebagai subjek dan bukan hanya sebagai objek. Sudah saatnya “Kartini masa kini” mencatatkan dirinya sebagai pelaku emansipasi yang mampu mengambil peran demi terciptanya bangsa Indonesia yang lebih baik dan bermartabat tanpa harus menghilangkan hakikat dan kodratnya sebagai seorang wanita. “Habis gelap terbitlah terang” semoga cita-cita dan spirit Kartini selalu terpendam dalam hati seluruh masyarakat Indonesia dan senantiasa menjadi penerang dalam memajukan apa yang telah beliau perjuangkan sebelumnya.


REFERENSI :




0 komentar:

Posting Komentar